Gotong Royong Bersihkan Museum Wayang Kekayon Yogyakarta

Melestarikan warisan budaya sudah menjadi tanggung jawab bersama sebagai generasi penerus bangsa. Banyak beragam cara dilakukan guna mendukung pelestarian budaya agar tidak hilang tergerus arus modernisasi jaman. Salah satunya dilakukan oleh sejumlah relawan gerakan Jogja Garuk Sampah (JGS) yang bergerak dalam kepedulian lingkungan. Para relawan bergerak ramai-ramai membersihkan kompleks Museum Wayang Kekayon Yogyakarta secara gotong royong pada hari minggu 31 Juli dan Senin 1 Agustus 2007

Museum Wayang Kekayon yang berlokasi di jalan Yogya-Wonosari km. 7, Banguntapan, Bantul pertama kali di dirikan oleh Prof. Dr. Dr. KPH Soejono Prawirohadikusumo. Beliau merupakan seorang guru besar kedokteran UGM yang sekaligus juga seorang budayawan Jawa. Wayang Indonesia di era tahun 2000 sempat menjadi viral lantaran adanya klaim budaya oleh negara Malaysia. Namun, berkat dukungan semua pihak dan peran museum Wayang Kekayon akhirnya UNESCO PBB tahun 2013 menetapkan bahwa Wayang adalah warisan budaya bangsa Indonesia sebagai Masterpiece of The Oral and Intangible Heritage of Humanity.

Mengingat pentingnya Museum Wayang sebagai sarana edukasi terhadap pelestarian budaya, relawan gerakan Jogja Garuk Sampah (JGS) giat bersih-bersih sambil belajar merawat warisan luhur budaya bangsa Indonesia. Beberapa kegiatan diantaranya membersihkan rumput liar, pemilahan dan pengelolaan sampah, penanaman pohon, hingga membersihkan ribuan koleksi wayang. 

Kegiatan positif yang dilakukan tersebut mendapat apresiasi dan dukungan penuh oleh kepala museum wayang kekayon, Bapak RM. Donny Surya Megananda dan Duta Museum Wayang Kekayon.

Kegiatan ini juga masuk dalam rangkaian agenda Finalis Duta Museum DIY 2017-Museum Ambasador Museum Wayang Kekayon dengan tema “Menggelorakan Cinta Budaya Tua melalui Jendela Kesenian, Autentitas dan Peremajaan Museum”.

Penulis Di Depan Halaman Museum Wayang Kekayon Yogyakarta

Perlu diketahui bahwa Museum Wayang kekayon mengoleksi dan menyimpan lebih dari 5.000 koleksi wayang dari nusantara hingga mancanegara. Koleksi utamanya adalah seratus wayang kurawa dan lainnya jenis Wayang Purwa, Madya, Gedhog, Klitik, Dupara, Dipanegaran, Krucil, Kancil, Suluh, Golek, Aneka Topeng dan Wayang Wong.

Banyaknya koleksi dan luasnya kompleks museum tidak memungkinkan dikerjakan hanya selama dua hari saja. Namun kepedulian ini harus dipupuk setiap hari, khususnya kepedulian terhadap lingkungan untuk menciptakan suasana yang bersih dan nyaman.

Penulis:
Ahmad Syaiful Hidayat, S. Pd
Relawan #JogjaGarukSampah
Alumni Geografi UNY