Refleksi Diesnatalis SMA 17 Jogja Ke-58

Tasyakuran dalam rangka diesnatalis ke-58 SMA 17 Yogyakarta bersama staff dan karyawan SMA 17 Yogyakarta, kamis 25 Agustus 2016

Turut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, begitulah salah satu cita-cita bangsa ini yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 untuk membangun peradaban bangsa yang unggul melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Perjuangan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak cobaan dan rintangan menghadang silih berganti, termasuk perjuangan bangsa ini melawan penjajah hingga masa setelah kemerdekaan saat ini. Meskipun demikian, perjuangan tidak lantas berakhir, namun terus berlanjut hingga generasi berikutnya yang selaras dengan tantangan jaman.

Guna mengisi kemerdekaan yang telah diraih, tepat setelah 13 tahun kemerdekan Republik Indonesia yakni pada tanggal 25 agustus 1958 didirikanlah lembaga pendidikan SMA 17 Yogyakarta di bawah naungan yayasan Pendidikan Tujuh Belas oleh Brigade 17 Tentara Pelajar (TP). Lembaga pendidikan ini bertujuan untuk melanjutkan pengabdian patriot bangsa yang telah dimulai sejak waktu perang kemerdekaan, menjelang dan setelah kemerdekaan hingga saat ini.

Tahun demi tahun terus berganti, SMA 17 Yogyakarta terus berkembang.
Refleksi Diesnatalis SMA 17 Jogja Ke-58
“Senang sedih, suka duka pernah dialami SMA 17 Yogyakarta, namun tidak menyurutkan semangat kita terus berjuang dan mengabdi pada negeri. Jadikan ini sebagai jalan untuk belajar dan belajar menjadi yang lebih baik” papar Bambang Ekojati, S. Pd selaku kepala Sekolah dalam sambutannya membuka tasyakuran diesnatalis SMA 17 ke-58 pada hari kamis, 25 Agustus 2016.

Lebih lanjut, Bambang memberikan motivasi dan semangat kepada generasi baru, guru-guru muda serta siswa-siswa di SMA 17 Yogyakarta agar dapat melanjutkan estafet perjuangan ini. Jauh harapan ke depan, usia ke-58 SMA 17 Yogyakarta semoga dapat kembali berjaya lagi seperti era kepemimpinan Bapak P.J Soewardjo, B. A pada tahun 70-an yang penuh semangat mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sejarah mencatat SMA 17 Yogjakarta pernah menjadi sekolah dengan siswa terbanyak di seluruh Indonesia, yakni sebanyak 1952 siswa pada tahun 1984. Catatan ini juga mengantarkan SMA 17 Yogyakarta menjadi salah satu sekolah favorit di Yogyakarta dengan segudang prestasi.

“Untuk mengembalikan kejayaan tersebut, diesnatalis ke-58 ini dapat kita jadikan sebagai refleksi bersama membangun SMA 17 Yogyakarta menjadi lebih baik” pangkasnya.

Adapun kegiatan dienatalis ke-58 SMA 17 Yogykarta yang dilaksanakan diantaranya adalah bakti sosial, kunjungan ke panti asuhan Wiloso Projo, Ziarah ke Makam Pahlawan Kusuma Negara Yogyakarta, pembuatan poster dengan tema “pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan dan kejahatan di lingkungan satuan pendidikan”, workshop dan ditutup dengan berdoa bersama.

“Hut ke-58 SMA 17 yogyakarta kali ini luar biasa, walaupun di bungkus dengan kesederhanaan” ungkap Decky, S. Pd salah satu staff pengajar SMA 17 Yogyakarta.

Hal ini juga diungkapkan Ibu Nuniek, S. Pd pensiunan staff pengajar SMA 17 Yogyakarta. “Selamat HUT ke-58 SMA 17 Yogyakarta, monumen hidup tentara pelajar. Care dan Share (Peduli dan Berbagi). Maju terus mengikuti semangat jaman” imbuhnya.

Penulis:
Ahmad Syaiful Hidayat
SMA 17 Yogyakarta

ORDER VIA CHAT

Product : Refleksi Diesnatalis SMA 17 Jogja Ke-58

Price :

https://ipungberjuang.blogspot.com/2016/12/refleksi-diesnatalis-sma-17-jogja-ke-58.html

ORDER VIA MARKETPLACE

Discussion